Profile 3 petinggi Holding Investasi Danantara

quotesfromtopinsurers.comĀ  – Dilansir dari link slot qris mgo777, susunan pengurusan komplet Tubuh Pengurus Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sudah sah diputuskan dan dipublikasikan di Jakarta, Senin.

Satu diantara formasi pengurusan ialah Holding Investasi yang ada di bawah instruksi Chief Investment Officer (CIO) Pandu Sjahrir.

Terdapat tiga orang yang memegang di seksi itu, salah satunya Djamal Attamimi sebagai Managing Director Finance, Bono Daru Adji sebagai Managing Director Legal, dan Stefanus Ade Hadiwidjaja sebagai Managing Director Investment.

Berikut profile setiap pengurus Holding Investasi Danantara.

Djamal Attamimi

Djamal banyak memiliki pengalaman di bagian keuangan. Dari segi pendidikan, dia menamatkan sarjananya di Bachelor of Arts in Economics, University of California Berkeley, Amerika Serikat (AS), pada 1986.

Selang 4 tahun, dia mendapat gelar Master of Business Administration di Erasmus University Rotterdam, Belanda.

Diperjalanan profesinya, Djamal sudah menggenggam beragam posisi vital di perusahaan keuangan terkenal. Sekarang ini, dia memegang sebagai Managing Mitra dan CEO di Lynx Asia Partners semenjak 2013. Awalnya, dia sebelumnya pernah memegang sebagai Managing Director dan Head of Financing Grup di Nomura (2011-2013), dan Managing Director, Co-Head of Capital Markets dan Treasury Serviss di Deutsche Bank (2005-2011).

Rekam tapak jejaknya meliputi Managing Director di Delta Advisory, Director of Structured Transactions Grup di Citibank, dan Director of Structured Markets Grup di Rabobank.

Djamal sebelumnya pernah pimpin transaksi bisnis pendanaan berharga miliaran dolar di bidang infrastruktur dan vital. Disamping itu, ia dikenali pakar dalam investasi lintasi batasan dan pasar modal Asia Tenggara.

Bono Daru Adji

Bono adalah seorang professional di bagian hukum. Ia mengawali perjalanan akademisnya di Kampus Trisakti, di mana dia raih gelar Sarjana Hukum di tahun 1993. Bono selanjutnya meneruskan study dan mendapat gelar Master of Law dari Monash University, Melbourne, Australia, di tahun 1995.

Bono sudah menempati beragam posisi vital dalam industri hukum dan keuangan. Sekarang ini, dia menjadi Anggota Komite Etik PSSI (2023-sekarang) dan Komisaris Mandiri dan Ketua Komite Audit PT Telkom Indonesia Tbk semenjak 2021. Dia sempat juga memegang sebagai Anggota Komite Disiplin di Bursa Dampak Indonesia (2018-2022) dan Ketua Dewan Standard di HKHPM (2018-2021). Disamping itu, semenjak 2017 sampai 2024, dia memikul peranan sebagai Managing Mitra di Assegaf Hamzah dan Partners.

Pada periode profesinya, Bono sebelumnya pernah menjadi penasehat khusus dalam IPO GoTo, merger Gojek dan Tokopedia, dan pemerolehan TikTok-Tokopedia sebesar 1,5 miliar dolar AS.

Bono dikukuhkan dalam Hall of Fame oleh The Legal 500, memperoleh predikat Elite Practitioner oleh AsiaLaw, dan raih penghargaan Managing Mitra of the Year dari ALB di tahun 2018 dan 2021.

Stefanus Ade Hadiwidjaja

Stefanus eksper dalam pengendalian asset dan taktik investasi di beberapa bidang.

Dia raih gelar Sarjana Teknik Industri dari Kampus Pelita Keinginan, Indonesia (2002), saat sebelum meneruskan studinya dan mendapat Master of Business Administration dari The Wharton School, University of Pennsylvania, Amerika Serikat (2010).

Profesi profesionalnya meliputi beragam posisi utama di industri keuangan dan investasi. Sekarang ini, dia memegang sebagai Chief Investment Officer di Indonesia Investment Authority (INA) semenjak 2021. Awalnya, dia menjadi Managing Director, Head of Indonesia dan Singapore di Creador (2013-2021), dan sebelumnya pernah memegang sebagai Acting CEO di Simba Indosnack (2016-2020). Kisah hidupnya meliputi peranan vital di Boston Consulting Grup, Arghajata, Skha Consulting, IBM, dan Federasi International Finance.

Stefanus sebelumnya pernah sukses pimpin investasi lebih dari 3 miliar dolar AS dalam waktu 2,lima tahun, bekerja sama dengan partner vital global seperti ADIA dan GIC. Konsentrasi intinya ialah pada investasi di bidang kesehatan, infrastruktur, dan pasar menengah regional.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *