Score Chili Versus Peru Usai 0-0 di Copa America
Chili harus mengucapkan terima kasih ke penjaga gawang Claudio Bravo berdasar hasil seimbang 0-0 menantang Peru dalam laga pembuka Copa America pada Sabtu, 22 Juni 2024. Laga berjalan alot semenjak set pertama, di mana ke-2 team sama-sama menekan tetapi tidak sanggup membuat kesempatan yang beresiko. Kesempatan terbaik laga jatuh ke tangan pemain Chili, Alexis Sanchez, tetapi sepakannya membumbung di atas garis gawang sesudah usaha lari pintar ke kotak penalti.
Di set ke-2 , Peru tampil lebih agresif dan coba serang dengan sejumlah kesempatan yang prospektif. Tetapi, Bravo tampil cemerlang dengan lakukan sejumlah pengamanan penting, termasuk pengamanan double yang cemerlang untuk gagalkan usaha pemain Peru, Gianluca Lapadula dan Paolo Guerrero. Performa Bravo sebagai kiper membuat jadi pahlawan pada malam tersebut. Pada umur 41 tahun, dua bulan, dan 16 hari, ia jadi pemain paling tua di Copa America sekarang ini.
Baik Chile dan Peru cuma sukses raih satu point dari laga itu, ketinggalan dua point dari Argentina yang pimpin klassemen Group A sesudah menaklukkan Kanada 2-0 pada laga sebelumnya. Pada tempat lain, Canada Soccer memverifikasi jika salah satunya pemain mereka mendapatkan penghinaan rasial lewat cara online sesudah kekalahan 2-0 dari Argentina.
Bek tengah mereka, Moise Bombito, terima komentar yang tidak patut sesudah lakukan tekel keras pada Lionel Messi. Canada Soccer mengatakan kekesalannya atas kejadian ini dan sudah mengontak CONCACAF dan CONMEBOL untuk menuntaskan permasalahan ini. Kemenangan Argentina atas Kanada lewat gol Julian Alvarez dan Lautaro Martinez memberi mereka tiga point dan posisi paling atas di Group A. Dalam pada itu, Kanada ada pada posisi terikuth klassemen sesudah dua laga.
Keseluruhannya, laga pembuka Copa America di antara Chili dan Peru berjalan seru dan ke-2 team tampil dengan semangat juang yang lebih tinggi. Walaupun tidak ada gol yang terbentuk, ke-2 team berpotensi untuk tampil lebih bagus di laga selanjutnya. Bravo menarik perhatian dengan performanya yang cemerlang, sedangkan kejadian penghinaan rasial memperlihatkan jika ada banyak tugas yang perlu dilaksanakan saat jaga norma dan sportivitas dalam sepak bola.(*)