quotesfromtopinsurers – Nilai ganti dolar Amerika Serikat (AS) naik di hari Senin (15/7) karena keinginan asset aman yang bertambah, susul eksperimen pembunuhan pada bekas Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pengokohan dolar AS ini membuat yen kesusahan untuk tetap bertahan walaupun sangkaan usaha interferensi dari pemerintahan Jepang.
Informasi penembakan pada Trump memimpin situasi hati pasar yang berhati-hati di jam perdagangan Asia. Disamping itu, pasar keuangan Jepang juga liburan.
“Eksperimen pembunuhan ini mungkin tingkatkan rekam jejak kemampuan Trump,” kata Jack Ablin, chief investment officer di Cresset Capital ke Reuters.
Ia menambah jika teror kekerasan politik mengenalkan tingkat ketakstabilan prospektif yang baru. Ketidakjelasan dan volatilitas jadi dua hal yang tidak dicintai pasar.
Dolar AS pada umumnya kuat di perdagangan awal. Pengokohan dolar menggerakkan euro turun 0,23% jadi US$ 1,0885 dan poundsterling turun 0,17% jadi US$ 1,2968.
Dolar Australia yang peka pada dampak negatif turun 0,18% jadi US$ 0,6771. Sementara dolar Selandia Baru terpeleset 0,35% jadi US$ 0,6097.
Index dolar bergerak tipis jadi 104,28.
Di bawah kepresidenan Trump, riset pasar menginginkan peraturan perdagangan lebih keras, peraturan lebih sedikit, dan peraturan peralihan cuaca lebih kendur. Investor menginginkan ekstensi pemangkasan pajak korporat dan individu yang hendak usai tahun depannya. Ini memacu kekuatiran mengenai minus bujet yang bertambah di bawah pemerintah Trump.
PENGAWASAN INTERVENSI
Pada dolar, yen paling akhir menurun 0,3% jadi 158,36, sesudah kuat ke tingkat paling tinggi sekitaran sebulan yakni 157,30 per dolar di hari Jumat. Data Bank of Japan memperlihatkan Jumat lantas jika kewenangan mungkin sudah habiskan sampai 3,57 triliun yen (US$ 22,4 miliar) pada Kamis dalam interferensi terkini tahun ini.
Kementerian Keuangan Jepang selama ini belum memberi komentar apa mereka ada dibalik pengokohan tiba-tiba dan tajam yen. Pemerintahan Jepang cuma mengulang persiapan kewenangan untuk melakukan tindakan sama sesuai keperluan di pasar valuta asing.
Riset menjelaskan liburan hari Senin di Jepang bisa membuat keadaan bagus untuk kewenangan untuk melakukan tindakan kembali ingat likuiditas yang tipis, serupa dengan interferensi April-Mei.
“Interferensi FX yang sudah dilakukan oleh Kementerian Keuangan Jepang pada April dan Mei menunjukkan jika pembikin peraturan siap untuk cerdas saat pilih waktu untuk beberapa langkah mereka,” kata Jane Foley, kepala taktik FX di Rabobank.
Foley menambah, interferensi FX pada keadaan sepi atau sesudah launching data ekonomi AS yang kurang kuat nampaknya adalah cara yang arif. “Interferensi yang sudah dilakukan pada musim semi ini memperlihatkan jika Kementerian Keuangan benar-benar siap untuk melakukan tindakan di luar jam perdagangan Jepang yang normal,” katanya.