quotesfromtopinsurers.com – Komandan Pasukan Quds Iran, Esmail Qaani, sebelumnya sempat diberitakan lenyap saat bertandang ke Lebanon. Qaani bertandang ke ibukota Lebanon, Beirut, sesudah pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Tel Aviv bulan kemarin.
Dua sumber keamanan senior Iran, yang malas disebutkan namanya, seperti dikutip Reuters dan Al Arabiya, Senin (7/10/2024), menjelaskan Qaani ada di tempat tepian selatan Beirut, yang dikenali sebagai Dahiyeh, saat gempuran menerpa ibukota Lebanon itu pada Kamis (3/10) minggu kemarin.
Gempuran udara Israel minggu kemarin itu disampaikan menarget petinggi senior Hizbullah, Hashem Safieddine, yang diperhitungkan kuat jadi calon alternatif almarhum Nasrallah sebagai pimpinan Hizbullah.
Tetapi menurut salah satunya sumber keamanan Iran, Qaani tidak berjumpa dengan Safieddine pada kunjungannya itu.
Beberapa petinggi keamanan Iran, yang d ikutip Reuters, menjelaskan jika kewenangan Iran dan Hizbullah tidak bisa mengontak Qaani semenjak gempuran itu terjadi.
Tidak disebut selanjutnya tujuan dari lawatan Qaani ke Lebanon. Tetapi menurut sumber keamanan Iran yang d ikutip Reuters, lawatan itu dilaksanakan Qaani sesudah kematian Nasrallah pada 27 September kemarin.
Pasukan Quds
Pasukan Quds, yang dipegang oleh Qaani, adalah satu dari lima cabang dalam Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), dengan spesialis dalam peperangan non-konvensional dan operasi intelijen militer. Pasukan Quds bertanggungjawab atas operasi IRGC di luar daerah Iran atau di luar negeri.
Pasukan Quds bekerja memantau transaksi bisnis dan hubungan dengan milisi-milisi yang bersekutu dengan Teheran di beberapa negara Timur tengah, seperti Hizbullah.
Komandan IRGC Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan meninggal bersama Nasrallah dalam bungkernya saat dihajar bom Israel di akhir September kemarin.
Qaani Diketemukan
Komandan paling tinggi Pasukan Quds, Iran, Esmail Qaani dipastikan pada keadaan sehat. Ini dikatakan wakil komandan pasukan itu, Iraj Masjedi, di hari Senin (7/10), sesudah sumber keamanan Iran menjelaskan, jika dia tidak bisa dikontak semenjak gempuran Israel di Beirut, ibukota Lebanon, minggu kemarin.
“Dia pada keadaan sehat dan jalankan kegiatannya. Sejumlah faksi minta kami untuk keluarkan pengakuan… tidak butuh lakukan ini,” kata Masjedi seperti d ikutip oleh media pemerintahan Iran, dikutip Reuters dan Al Arabiya, Senin (7/10/2024).
Awalnya, Esmail Qaani, yang bertandang ke Lebanon, disampaikan lenyap atau tidak dikenali kehadirannya semenjak gempuran udara Israel menghajar Beirut minggu kemarin. Qaani bertandang ke ibukota Lebanon itu sesudah pembunuhan pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah oleh Israel bulan kemarin.
Dua sumber keamanan senior Iran, yang malas disebutkan namanya, seperti dikutip Reuters dan Al Arabiya, Senin (7/10/2024), menjelaskan Qaani ada di tempat tepian selatan Beirut, yang dikenali sebagai Dahiyeh, saat gempuran menghajar ibukota Lebanon itu pada Kamis (3/10) minggu kemarin.
Gempuran udara Israel minggu kemarin itu disampaikan menarget petinggi senior Hizbullah, Hashem Safieddine, yang diperhitungkan kuat jadi calon alternatif almarhum Nasrallah sebagai pimpinan Hizbullah.
Tetapi menurut salah satunya sumber keamanan Iran, Qaani tidak berjumpa dengan Safieddine pada kunjungannya itu.