quotesfromtopinsurers.com – Dikutip dari media situs slot mgo777, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (12/2) menjelaskan dianya ingin Departemen Pendidikan selekasnya ditutup.
“Saya ingin itu selekasnya ditutup,” kata Trump ke mass media pada Rabu sore waktu di tempat dari Ruangan Oval Gedung Putih. “Departemen Pendidikan ialah sebuah penipuan besar . Maka mereka tempati rangking 40 negara paling atas di dunia. Kita ada di rangking ke-40. Tetapi, kita ada di rangking nomor satu dalam satu departemen, ongkos per pelajar . Maka, kita habiskan semakin banyak ongkos per pelajar dibanding negara lain di dunia,” ucapnya.
Awalnya Trump mengklaim ingin tutup Departemen Pendidikan, mengatakan dianya berniat kembalikan tanggung-jawab pendidikan ke negara sisi.
Pada periode kedudukan pertama kalinya, Trump mengajukan usul tutup departemen itu sebagai sisi dari agendanya untuk kurangi besaran dan peranan pemerintahan federasi.
Instansi itu mengaryakan 4.245 orang dan habiskan dana 251 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.380) tahun kemarin, menurut Reuters. Penutupan selekasnya departemen ini bisa mengusik kontribusi dana sebesar beberapa puluh miliar dolar untuk pelajar dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas, kontribusi ongkos kuliah untuk mahasiswa.
Pada beberapa minggu sesudah pelantikannya pada 20 Januari, Trump menggerakkan reformasi besar dalam pemerintahan federasi AS, termasuk lebih memajukan pengurangan tenaga kerja federasi secara besar dan meluluskan Departemen Efisiensi Pemerintahan yang dipegang oleh Elon Musk memperoleh akses ke mekanisme pembayaran khusus di beberapa instansi.
Trump berusaha tutup beberapa instansi seperti Tubuh Pembangunan Internasional AS (US Agen for International Development/USAID), mengklaim jika lembaga-lembaga itu penuh dengan penipuan hebat dan tingkat korupsi yang tidak pernah terjadi sebelumnya. ”
Penutupan USAID dan Departemen Pendidikan memerlukan kesepakatan dari Konferensi.
