Breaking News! IHSG Roboh 3% di Sesion II

quotesfromtopinsurers.com – Index Harga Saham Kombinasi (IHSG) terlihat semakin lebih buruk sampai telah roboh 3% pada perdagangan sesion II Senin (5/8/2024), walau ekonomi Indonesia masih tumbuh 5% pada kwartal II-2024.
Per jam 13:41 WIB, IHSG roboh 3,17% ke posisi 7.076,56. IHSG lantas terevisi ke tingkat psikis 7.000, sesudah sejumlah hari akhir diperjualbelikan di tingkat 7.200-7.300.

Nilai transaksi bisnis index pada sesion II ini hari telah capai sekitaran Rp 7,7 triliun dengan volume transaksi bisnis capai 15 miliar helai saham dan telah ditransaksikan sekitar 774.539 kali.

IHSG semakin lebih buruk walau ekonomi RI pada kwartal II-2024 masih tumbuh di atas 5%. Tubuh Pusat Statistik (BPS) di hari ini memberikan laporan produk lokal bruto (PDB) RI pada kwartal II-2024 tumbuh 5,05% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih rendah dari masa kwartal I-2024 yang capai 5,11%.

Dan secara pangkalan kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), PDB Tanah Air pada kwartal II-2024 tumbuh 3,79%, lebih bagus dari kwartal I-2024 yang tumbuh negatif 0,83%.

Kemajuan ekonomi pada kwartal ini didorong dengan konsumsi warga dan investasi.

“Elemen yang alami perkembangan positif yang beri PDB ialah konsumsi rumah tangga dengan kontributor 54,53%,” kata Moh. Edy Mahmud, Deputi Sektor Neraca dan Analitis Statistik, dalam launching BPS, Senin (28/8/2024).

Pada kwartal II-2024 ini, konsumsi tumbuh 4,93%. Ini masih kuatnya keinginan dan daya membeli warga. Dalam pada itu, elemen pengeluaran yang tumbuh paling tinggi ialah konsumsi badan pemerintahan (LNPRT) yang tumbuh 9,98%.

Disamping itu, konsumsi didorong dengan liburan hari raya, Lebaran dan Idul Adha.

Walau sumber ekonomi paling besar, namun konsumsi rumah tangga telah sepanjang tiga kwartal paling akhir di bawah 5%.

Tingginya konsumsi rumah tangga sepanjang April-Juni 2024 ditolong oleh long akhir pekan pada Mei dan Juni. BPS menyaksikan ada kenaikan mobilisasi warga sepanjang masa liburan itu.

“Ini kelihatan dari kenaikan transportasi dan komunikasi dan restaurant dan hotel,” jelas Edy.

IHSG semakin menderita karena pasar cemas dari ada kekuatan krisis yang akan terjadi di Amerika Serikat (AS) dan imbas dari peningkatan suku bunga referensi bank sentra Jepang (Bank of Japan/BoJ).

Kekuatan krisis AS ada sesudah launching data pasar tenaga kerja di negeri Paman Sam yang melamban tajam dan sejumlah data ekonomi AS yang condong menyebalkan.

Minggu kemarin, negeri Paman Sam banyak keluarkan data penting seperti informasi suku bunga, pasar tenaga kerja yang mencakup claim pengangguran, Non-Farm Payrolls (NFP) atau data tugas terdaftar di luar pertanian, sampai tingkat pengangguran.

Data pasar tenaga kerja alami pelambatan tajam. Diawali dari claim pengangguran naik krusial ke 249.000, melebihi harapan yang prediksi cuma naik 1000 ke 236.000 claim.

Satu hari selanjutnya, keadaan pasar tenaga kerja yang melamban makin diverifikasi data tugas terdaftar di luar pertanian (non-farm payrolls/NFP) yang cuma semakin bertambah 114.000, jauh dari perkiraan pasar yang prediksi ada tambahan tenaga kerja 179.000 ke 175.000 tugas. Tingkat pengangguran AS pada Juli 2024 naik ke 4,3% dari awal sebelumnya 4,1% pada Juni 2024.

Ini bawa ringkasan aktor pasar jika teror krisis bertambah di AS, yang selanjutnya memacu kekuatiran akan berlangsungnya hard landing karena bank sentra AS (Federasi Reserve/The Fed) dipandang lamban lakukan quantitative easing sama seperti yang terjadi saat wabah Covid-19 kemarin.

Sementara itu dari Jepang, imbas dari peningkatan suku bunga BoJ membuat index Nikkei 225 Jepang roboh kronis di hari ini. Nikkei 225 Jepang terlihat roboh kronis yaitu sampai 12,4%.

Bursa saham di Jepang alami pengurangan terjelek dalam sehari semenjak 2016 lalu, di tengah-tengah kekuatiran mengenai imbas peningkatan yen pada beberapa perusahaan Jepang susul peningkatan suku bunga BoJ yang mengagetkan pada awal minggu kemarin.

You May Also Like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Exit mobile version