quotesfromtopinsurers.com — Seorang selebgram wanita asal Medan, Sumatera Utara, Ella Nanda Sari Hasibuan (30) wafat sesudah diperhitungkan lakukan operasi sedot lemak di salah satunya klinik kecantikan di Beji, Depok, Jawa Barat.
Berdasar informasi yang digabungkan, kejadian itu terjadi pada Senin (22/7) kemarin. Polisi ketahui kasus sangkaan malapraktik itu sesudah trending di sosial media.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Pertama menjelaskan berdasarkan pengkajian sementara, perlakuan sedot lemak pada korban itu dilaksanakan oleh dokter dengan inisial A dan 2 orang perawat dengan inisial K dan T.
Dia menerangkan berdasar info dokter, waktu itu korban ingin lakukan operasi sedot lemak pada lengan kiri dan kanan. Operasi disebutkan sukses dilaksanakan di salah satunya lengan korban.
Korban sebelumnya sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi pada akhirnya dipastikan wafat.
“Yang satu lengan sukses yang satu lengan demikian diambil rupanya ada permasalahan di sana. Pembuluh darahnya pecah hingga menyebabkan korban ini harus dirawat intens dan wafat pada akhirannya,” kata Arya ke reporter, Minggu (28/7).
Arya menjelaskan faksi keluarga korban belum membuat laporan ke faksi berwajib. Tetapi, proses penyidikan tetap dilaksanakan.
Polisi sudah mengecek 2 orang saksi, yaitu dokter yang tangani korban dan suami dari pemilik klinik kecantikan itu.
“Saya tekankan, jika ini bukanlah delik pengaduan, menjadi ini tindak pidana murni yang jika siapa saja ketahui dapat memberikan laporan, sekalinya keluarga tidak memberikan laporan, atau contohnya keluarga tidak menuntut, masih tetap ini dapat dilaksanakan penyelidikannya, jika memang bisa dibuktikan ada malapraktik di sana atau ada tindak pidana di sana kita akan kerjakan,” kata Arya.
Polisi tetap mempelajari apa pecah pembuluh darah itu jadi pemicu kematian korban ataulah bukan. Arya menjelaskan polisi akan mempelajari sangkaan kelengahan berkaitan kasus itu.
“Ini tetap dipelajari, jika kelengahan kita masih pelajari, kan prosesnya ada . Maka yang kita kerjakan kelak ialah lakukan pengujian, pertama perizinannya, ke-2 kompetensi dokter nya bagaimana . Maka dokternya ini punyai sertifikasi itu, apa ia memang sektor nya khusus di bagian itu, kelak itu akan kita pelajari dan akan kita check dengan cara resmi,” katanya.
Selanjutnya, dia menjelaskan faksinya buka kesempatan akan lakukan proses ekshumasi untuk menginvestigasi kasus ini. Diketahui, korban sudah dibawa faksi keluarga dan disemayamkan di desa halaman.
“Ya kelak kita saksikan yang akan datang. Kemungkinan begitu (akan diekshumasi). Jika kasusnya bersambung tentu kita akan lakukan autopsi, wajib tersebut. karena kan orang wafat karena apa, itu harus kita kenali pemicunya itu sebagai dasar dalam penyelidikan kita,” katanya.